SAMOSIR-Untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Samosir diperlukan kerja sama yang baik dan harus menjadi perhatian khusus dengan terlebih dahulu meningkatkan SDM yang berkualitas sesuai dengan Visi misi Bupati/Wakil Bupati Samosir
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Percepatan Penurunan (TPPS) Stunting yang juga Wakil Bupati Samosir Drs. Martua Sitanggang, MM saat memimpin rapat koordinasi percepatan penurunan stunting di Aula Kantor Bupati Samosir, Senin (19/02/2024).
Ketua Tim Percepatan Penurunan (TPPS) Stunting mengatakan, melalui 8 aksi konvergensi yang sudah ditetapkan diharapkan kolaborasi seluruh stakeholder dapat menyentuh kelompok sasaran prioritas yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 0-59 bulan.
"Saya berharap melalui rakor tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Samosir 2024 menghasilkan out put penetapan desa/kelurahan yang menjadi prioritas intervensi untuk percepatan penurunan demi mewujudkan masyarakat Samosir yang sejahtera dan bermartabat secara ekonomi dan pendidikan" kata Martua Sitanggang.
Ditambahkan dengan penentuan desa/kelurahan yang menjadi prioritas intervensi maka akan jelas target atau kebutuhan program yang akan dilaksanakan untuk penurunan stunting, sehingga untuk tahun 2024 target prevalensi stunting di Kabupaten Samosir dapat berada diangka 17, 14%. Pelaksanaan Aksi 1 (Analisis situasi) menjadi penting untuk perbaikan manajemen pelayanan bagi sasaran keluarga terhadap intervensi gizi spesifik dan sensitif.
8 (delapan) Aksi Konvergensi yang sudah ditetapkan antara lain Analisis Situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, perbup tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistim manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting dan review kinerja tahunan.
Turut hadir pimpinan OPD Kabupaten Samosir, para Camat, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Samosir, tim PLKB se-Kabupaten Samosir dan tim penginput data Aksi Bangda pada beberapa OPD.